INILAH.COM, Jakarta – Siapa yang tidak mengenal Abah Us Us, apalagi orang Sunda. Komedian senior ini meninggal dunia, Sabtu (8/5) pagi. Gayanya yang santun, kocak dan dandanan khas peniti besar sulit dilupakan dalam khazanah bobodoran gaya Sunda.
Pelawak senior dari group D’Bodor itu meninggal pukul 06:55 pagi. Abah sempat dirawat di RS M Husni Thamrin, Cileungsi akibat penyakit jantung yang dideritanya. Jenazah Abah Us Us yang lahir 13 Juni 1940 itu disemayamkan di rumahnya Kota Wisata, Cibubur dan dimakamkan di Ujung Berung, Bandung.
Kabar meninggalnya Abah Us Us alias Ahmad Yusuf Wardapranata awalnya muncul dalam akun Twitter milik Hedi Yunus. "Innalillahi wa inna ilaihi roji'un, tlh meninggal dunia komedian senior ABAH US US td jam 6.55wib pagi akibat bocor jantung, mohon do'anya," tulis Hedi
Bersama Yan Asmi dan Engkus ‘Kusye’, Abah yang identik dengan peniti besar itu banyak berkiprah dalam lawakan segar gaya sunda dengan grup D’Bodors. Kepergian Abah ini hanya selang 40 hari dari Yan Asmi dengan nama lengkap Uyan Suryana yang menghadap sang Illahi pada 29 Maret di Sukabumi akibat penyakit liver yang dideritanya.
Penampilan terakhir grup yang jaya di era 80-an itu adalah saat mengisi acara di Zona Memori Metro TV sekitar 2 bulan lalu. Saat itu Abah Us Us, Yan Asmi dan Kusye berhasil mengocok perut penonton sekaligus bernostalgia. Tema lawakan yang ditampilkan nyaris sama saat mereka jaya dulu tapi tetap mengundang tawa penonton.
Abah Us Us juga sempat tampil dengan teman-teman D'Bodors-nya dalam tayangan komedi layar kaca Pas Mantab bareng Parto, Andre, dan Sule. Pelawak legendaris itu berhasil mendapatkan penghargaan Life Achievement dalam Festival Film Bandung, 23 April 2010 silam.
Abah saat jayanya di era 60-an kerap dijuluki Jerry Lewis Indonesia. Lawakannya sangat cerdas memadukan antara lawakan dan musik humor. Apalagi dipadu dengan nuansa bobodoran ala Sunda dengan aksen pasundan yang sangat kental.
D'Bodors di era jayanya sering tampil dalam acara-acara hiburan di TVRI dan tentu saja banyak ditunggu-tunggu pemirsanya. Biasanya mereka tampil di sela-sela acara musik seperti Selekta Pop, Aneka Ria Safari dan Kamera Ria.
Tak heran gara-gara lawakannya yang sangat dinamis dan populer dipadu dengan musik serta lagu yang menarik, Abah Us Us bersama D’Bodor-nya beberapa kali masuk dapur rekaman. Grup ini sempat menelurkan sejumlah album musik dan lawak.
Sebut saja album “Gadis dan Kumis”, “Gadis Manis Bau Jengkol” serta ‘Gadis 4 Sehar 5 Sempurna’. Lagu-lagu ini dibawakan dengan sangat jenaka. Bahkan grup ini juga membuat album kolaborasi dari Terminal Record dengan Desy Ratnasari bertajuk "Sari".
D’Bodors yang digawangi Abah Us Us, Kusye dan Yan Asmi merupakan generasi keempat dari kelompok lawakan ini. D’Bodors pertama, terdiri dari Teten Ahmad alias Mono (alm.) dan Dori (alm.). Kemudian D’Bodors kedua, Us-Us melawak bersama Suf Yusuf dan Rudi Jamil. Lalu yang ketiga, Us-Us melawak bersama Sambas anak Bandung.
Kini Abah Us Us telah meninggalkan kita. Celotehan dan peniti besarnya hanya tinggal kenangan. Namun karya bapak dari empat anak dan dua cucu itu akan tetap membekas di hati dan benak publik. Selamat jalan Abah… [mdr]
sumber : http://artis.inilah.com/news/read/2010/05/08/520061/pelawak-legendaris-itu-telah-pergi/
No response to “Mengenang Abah Us Us D'Bodors”
Posting Komentar